Minggu, 07 Desember 2014

Mereka (Mungkin) Cemburu

If by now I'm loved by many people, then at the same time I hurt & harm them simultaneously. Because I make them jealous quite often.

Kali ini aku akan menulis tentangku lagi. Ya, cerita tentangku. Mungkin tak ada gunanya, sama sekali. Jadi, kuperingatkan kau untuk segera menutup halaman blog ini. 

Baik, harus kuakui awalnya kepindahan alamat blog memiliki alasan agar di blog yang baru ini akan muncul tulisan-tulisan yang lebih bermanfaat. Minimal tidak membicarakan orang atau pun hal-hal yang tak berguna lainnya. 

Nah, untuk membedakan mana yang bermanfaat, mana yang tidak maka aku sekarang kadang membagi (share) tulisan yang bermanfaat di Facebook dan di situs netizen Kompasiana

Oke, kali ini aku akan bercerita tentang rasa. Mungkin bagi Anda yang sudah terlampau sering mengunjungi blogku yang lama akan mudah menjumpai istilah rasa, cinta, suka, dan sejenis. Uraian ini lagi-lagi akan membahas tentang itu. 

Mukadimah dari tulisan ini merupakan ujaran yang tertulis di atas. Bisa jadi Anda yang mengerti bahasa Inggris akan mudah paham maksudnya. Ya, seperti itu.

Pernah seorang teman berujar jika di masa depan aku mempunyai istri, mungkin istriku akan merasa cemburu akibat banyaknya tulisan-tulisan tentang wanita lain. Baik tulisan itu didasari atas motif cinta atau biasa saja. Yang dimaksud cinta seperti saat aku mengungkapkan ekspresi rasa kepada beberapa gadis yang aku pernah suka. Sedang yang biasa bisa jadi berkisar tentang beberapa cerita mengenai mereka, entah dalam bentuk biografi, riwayat percakapan, dan bentuk narasi lain. 

Cemburu. Rasa itu mungkin akan muncul kepada istriku saat membaca itu semua. Baiklah, tidak perlu terburu-buru untuk memasukkan istilah istri. Cukup pakai istilah orang yang kita cintai atau minimal dicintai sebagai batasan. 

Sekarang begini, andaikan memang terdapat beberapa gadis yang suka atau cinta padaku sekarang. Aku pun menyadari pelbagai tindakanku baik di dunia maya atau nyata terkadang bisa jadi akan menimbulkan kecemburuan kepada orang yang menyukaiku. Misalkan dari interaksi di media sosial. Orang yang menyukaiku akan melihat bahwa aku akan dengan mudah untuk berkomentar pada gadis lain. Mungkin bagiku itu biasa-biasa saja, tapi tidak dengan orang yang mungkin mencintaiku. 

Bagaimana itu bisa terjadi? Sekarang aku akan membuktikannya secara terbalik. Sewaktu aku menyukai si A, melihat si A berinteraksi dengan pria yang lain rasa “sakitnya tuh di sini.” Meskipun itu hanya sekadar berbalas komentar yang tak ada hubungannya dengan cinta. Tapi tetap saja, rasanya cemburu, ada sesak di dada, dan sedikit lecet di hati. Nah, mungkin itu perasaan yang akan dirasakan kepada beberapa orang yang mencintaiku. Mungkin dia akan merasa cemburu hingga akhirnya dia akan berpindah untuk mencintai orang lain secara tersembunyi. 

Namun interaksi meskipun belum mengarah pada cinta bisa menjadi indikasi dua orang tersebut dalam sebuah hubungan. Tipe ini bisa berfungsi kepada mereka-mereka yang tidak mengenal istilah pacaran. Hal tersebut membuat mereka menunggu waktu yang tepat untuk dapat menikah. Nah, dalam masa penungguan itu mereka sebenarnya sudah saling mengenal pada tahap penetrasi (cinta). Tahap itu ditunjukkan dengan saling komentar dengan semangat seolah mereka tidak disaksikan oleh netizen atau pun pengguna media sosial lain. 

Kenapa aku bisa menyimpulkan demikian? Semuanya berasalan, meskipun ini hanya baru terbukti pada satu kejadian yang pernah kualami. Pernah aku dimintai pendapat seorang teman untuk menikahi seseorang. Dia menyukai si X, lalu dia melamarnya. Namun lamaran itu ditolak. Dia menganilisis kenapa ditolak. Tuturannya menngungkap dia mungkin suka pria yang lain. Disebutkan pria yang lain itu dari A, B, C, dan D. Nah, salah satu di antaranya disebut karena mereka berdua, yakni si X dengan si B, sudah saling berkomentar pada suatu media sosial. Waktu itu aku belum mengiyakan dengan serta merta alasannya. Tapi waktu bergulir dan membenarkan dugaan sahabatku. Si X menikah dengan si B. Dari sini, aku percaya bahwa intensitas komentar, chatting, atau pun bentuk interaksi lain merupakan tanda-tanda awal saling cinta. 

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar. Bebas!